Wednesday, July 21, 2010

I Start with a Post, Only for You

I don't need a mere wonderful text from you.
What I need is your confession to me, whether you still reminds me as your special one or not.
'Cause I still need you, whatever happens to me.
I believe, I believe that I could achieve more than a glorious feeling that you said 4 months ago.
And now, even though the earth separate us, I really want you to know, that this heart will be always for you.
I love you 'til the last part of me.

Happy unofficial 4 months, Sinta Mariana.

Monday, July 12, 2010

Warnings for Us, Guys! -part 1-

Hati-hati dengan cewek seperti ini!

Kalau ada yang heran kenapa gue nulis begitu, gue akan jelasin.
Mungkin gue gak punya banyak pengalaman dalam masalah asmara, karena tercatat baru tiga kali gue resmi pacaran dan ketiganya berakhir sebelum waktunya (baca : putus). Tapi meski begitu gue senang melihat bagaimana cara manusia berperilaku terhadap lawan jenisnya, dan dengan itu gue makin banyak belajar tentang perbedaan dalam diri manusia. Oleh karena itu gue akan memperlihatkan ciri-ciri cewek yang menyimpan kekuatan berbahaya buat cowok yang coba mendekatinya (emangnya parasit?). Maksudnya, kalaupun kalian berhasil, pada akhirnya kalian akan putus juga. Dijamin! *iklan mode : on*
Tapi semuanya kembali pada kalian, cowok-cowok semua, apakah info dari gue akan dipakai atau gak, terserah aja. Tapi ingat, I've warned you, guys!

1. Cewek menganggap kita anak-anak
Kalau udah baca Marmut Merah Jambu-nya Raditya Dika, mungkin kalian udah bisa mengerti kalau bagi cewek, cowok itu ada 2 tipe, cowok yang "bajingan" (normal) dan cowok homo (gak normal). Tapi dalam pengamatan gue, ternyata masih kurang satu. Tipe ketiga adalah anak-anak. Tipe ini dipilih cewek karena mereka melihat apa yang kita lakukan di depan mereka. Jika mereka melihat kita (apalagi yang masih duduk di bangku SMP atau SMA) masih suka main kejar-kejaran, mainin sapu atau alat sejenisnya, masih suka makan es krim Paddle Pop mini, atau masih suka pake kolor cap Spiderman, masih suka nonton anime/kartun lalu membahasnya di depan mereka, maka bersiap-siaplah untuk menerima image sebagai cowok yang kekanak-kanakan. Ini bukan masalah manja atau cengeng, sama sekali bukan. Ini adalah masalah image, atau bahasa Sosiologinya, assigned status, status yang didapatkan seseorang dari orang lain karena ciri-ciri atau sifat yang dimilikinya. Dan seperti yang telah kita ketahui, pengecapan image pada seseorang pada akhinya hanya akan berakhir pada dua hal. Satu, image itu akan susah untuk dihilangkan, kecuali jika kita pergi ke suatu tempat yang benar-benar baru bagi kita. Dan kedua, kalau kita gak tahan dengan pengecapan image tersebut, bukan gak mungkin kalau kita akan depresi dan kemudian gak tahan untuk hidup, terus hanya akan memikirkan cara apapun hanya untuk lepas dari image tersebut.

Udah banyak korban berjatuhan hanya karena ASS-igned status ini. Gue pernah nonton Oprah Winfrey Show, yang isinya tentang assigned status yang telah marak dipraktekkan di banyak SMP dan SMA di Amerika. Ambil contoh aja, ada seorang cowok biasa, naksir dengan cewek yang terkenal, katakanlah anak cheerleaders. Yang mengejutkan buat si cowok itu adalah, si cewek mau terima asalkan si cowok ngajak dia jalan-jalan dan nembak di sebuah kafe. Si cowok pastinya senang-senang aja. Tapi yang gak dia tau, rupanya tuh cewek bersekongkol dengan cowok-cowok sok jagoan yang suka menindas orang-orang lemah di sekolah buat mempermaluin tuh cowok. Dan seperti yang kita bisa prediksikan, tuh cowok berhasil dipermalukan di depan orang banyak dengan kata-kata : clumsy (lemot), sissy (banci) dan kata-kata lainnya. Kemudian, depresi tak berujung, dan akhirnya, memilih bunuh diri.
Setelah sadar dengan apa yang mereka perbuat, mereka pun menyesal dan meminta maaf pada orang tuanya. Tapi sayang, waktu gak akan pernah kembali lagi. Yang tersisa hanyalah penyesalan...

Oke, maaf kalau gue udah bikin kalian hampir menitikkan air mata. *sob*
*SFX : turntable di-stop paksa*

Yah, ini cuma contoh aja. Karena situasi di Amerika dan Indonesia jelas sangat berbeda. Kalau di negara kita, malah senioritas yang diagungkan. Apaan tuh prinsip? The hell with seniority.
Pada dasarnya, kita perlu berhati-hati dengan setiap orang, termasuk dengan cewek yang kita taksir. Siapkah kita menerima semua yang dikatakan orang-orang tentang kita? Kalau belum, bisa gue saranin pada kalian buat menahan diri gak melakukan PDKT. Kenapa? Karena sia-sia aja kalian coba PDKT kalau ego masih membenjol di jidat kalian.

Ini ada contoh cowok yang masih mempertahankan benjolan egonya sampai dia di kelas 2 SMA, saat dia memutuskan buat menembak tuh cewek yang udah lama dia taksir.

Cowok : (dengan gaya sok cool, berjalan menghapiri si cewek yang lagi duduk di bangku depan kelas) Hai
Cewek : Hai
Cowok : (ikut duduk) Maaf ya udah buat kamu nunggu di sini
Cewek : Gak apa sih, lagian aku juga lagi nunggu ekskul si N selesai
Cowok : Oh gitu ya?
Cewek : Iya. Oh iya, apa sih yang pengen kamu omongin, kita berdua aja?
Cowok : Eh iya. Jadi begini...
Cewek : Iya?
Cowok : (mukanya merah sekaligus pucat, keringat dingin bercucuran, ngomong terbata-bata kayak abis lari karena melihat pocong keluar dari kubur) A..a..aku s..s..suka s..sama k..k..kamu
Cewek : (seperti gak memperhatikan omongan tuh cowok, tetap santai dan tenang lalu ngomong) Terus?
Cowok : K..k..kamu m..mau g..g..gak j..jadi p..p..pacar a..a..aku?

Hening

Cowok : (udah kembali ke status asalnya karena berhasil menghilangkan beban dan ketakutan di pundaknya) Kok kamu diem?
Cewek : (menatap mata si cowok dalam-dalam, lalu terbelalak sesaat, seperti mendapatkan petunjuk terhadap kasus kejahatan yang ditanganinya, lalu ngomong dengan enteng) Masih KECIL kok mau pacaran?
Cowok : (gak percaya dengan apa yang dia dengar, mengambil cotton buds, mulai membersihkan kupingnya sebentar, lalu bertanya lagi) Apa?
Cewek : Masih KECIL kok mau pacaran?

Jeger!!!

Cowok : (terdiam, mangap, matanya memutih kayak udah kehilangan setengah nyawa)
Cewek : (berdiri) Udah dulu ya, si N udah selesai ekskulnya. Aku pulang dulu
Cowok : (masih terdiam, mangap, sekarang kulitnya yang memucat)

Dan akhirnya si cewek meninggalkan si cowok yang sedang terguncang, tanpa rasa kasihan dan terima kasih atas perasaan si cowok sedikitpun.

The End

Loh?

Oke, itu tadi adalah contoh, sekaligus jawaban kenapa gue melarang kalian PDKT kalau kalian masih mempertahankan benjolan ego kalian. Hanya ini yang akan kalian dapatkan. Karena itu, sudah saatnya melepaskan ego dari diri kalian. You're not kids anymore, so stand with it!

Satu-satunya cara untuk mencegah hal seperti di atas terjadi, adalah dengan melakukan improvisasi sebelum memulai PDKT. Jadi apa, gue gak tau. Tapi yang pasti temukanlah jati diri kalian yang sesungguhnya yang lebih baik daripada saat sebelum kalian melakukannya. Bisa kan? Pasti bisa. Namanya juga laki-laki. Kenapa? Kok pake tanya? Udah jelas kan? GAK ADA COWOK YANG MAU DIKATAIN MASIH KECIL OLEH CEWEK YANG DIA TAKSIR! Ups, sorry. Gue agak emosian.

Oke, itu tipe cewek yang pertama. Tipe cewek yang lainnya akan segera menyusul.
Semoga menjadi referensi yang penting buat kalian dalam mengenal cewek yang kalian taksir.

Tetaplah berjuang dalam mencari cinta sejatimu! *Choky Sitohang mode : on*
Powered By Blogger