Monday, April 5, 2010

Dua Minggu, Rambut Baru, dan Hilangnya Titisan Edgar

4 April 2010

Telah dua minggu gue dan pacar gue jalani hubungan ini. Semoga bisa bertahan sampai akhir.
Btw, akhirnya kapan ya?

Gue gak punya ide dalam membuat sesuatu yang indah kali ini, entah kenapa. Gue coba ngirimin sesuatu, malah jadi ngegombal. Wadooooohhhh...

But hell yeah, I've enjoyed every seconds I've spent with her, even though we're not directly connected. And I could imagine what would happen if we're together. I hope something bad would never coming to both of us... :)

Back to main theme...
Hari itu gue diajak ke mall dengan keluarga berenam. Gue, adik gue, nyokap, Nadia, adik Nadia, nyokap Nadia. Setelah makan di Solaria, para adik berpisah dan main di Fun Station. Para nyokap cari-cari sepatu di Matahari. Gue dan Nadia ke salon.

Di salon Yovie, Nadia ngajak gue potong rambut. Rambut gue yang lebih mirip bara api itu akhirnya dipotong juga. Huahuahua, terharuuuuuuu...

Tapi masalahnya, gue gak punya ide rambut gue harus dipotong apa, lagipula ini adalah kali pertama gue salonan di mall. (kampungan banget)

Untuk selanjutnya, gue mohon maaf yang sebesar-besarnya buat orang-orang yang bekerja di salon kalau kalian membaca ini. To tell you the truth, gue benar-benar gak tau-menau soal salon. Jadi jika ada kesalahan penyebutan barang-barang yang ada di dalam salon, tolong dianggap wajar.

Akhirnya dengan berat hati, gue melangkah menuju tempat buat creambath. Disana, rambut gue disiram, dan gue merasakan rambut yang pernah jadi bara api itu menjadi berat, seakan-akan kini bara api itu menjadi air terjun. (tsaaaaaaahhhh, kesambet)
Tapi beneran loh! Sekarang beban di kepala gue bertambah 3x lipat.

Gue kira udah selesai, rupanya dikasih shampo, abis itu dikasih sesuatu lagi. Gak tau apa, tapi telinga gue diusap-usap. Gue mengerang kegelian (emang ada), baru tuh pegawai salon panik buat tenangin gue lagi. Tau rasa lo, jangan mainin telinga gue. Nanti alat intel yang udah terpasang disitu rusak.

Selesai creambath (atau apalah namanya) gue menuju cermin, akhirnya rambut gue dipotong juga. Aslinya gue paling benci potong rambut. Kalau dipotong gue biasanya jadi menggeliat kayak belut. Tapi kali ini karena potongnya di mall, gue terpaksa nahan hal itu, kalau gak harga diri gue yang bakalan hancur.

HARGA DIRI GITU LOH!!!

Selesai potong rambut, gue ngeliat cermin. Bukannya mau bilang gue makin ganteng, yang motongin rambut gue malah bilang...
"Ya Oloh, uban keluar semua"
Uban-uban itu berkeluaran setelah inang tempat mereka bernaung dipangkas habis.
"Kamu umurnya berapa?"
"19"
"Kok udah panen uban?"
"Gak tau juga kak"
"Kamu gak nipu umur kan???"
"Gak" (dalam hati "Anjrit ditanyain mulu, diem aja napa???")

Seakan mengerti apa yang gue bilang dalam hati, kakak yang motongin rambut gue itu langsung diem sebentar lalu nanya.
"Kamu mau diapain lagi?"
Rambut gue udah pendek, tapi gara-gara panen uban itu gue harus mikir ulang.
"Diwarnain aja kak"
"Tapi sejam loh"
"Waduh"

Dengar kata 'sejam', gue mikir 4x lebih banyak. Alhasil, gue batalin niat gue untuk punya rambut warna biru-hitam.
"Kapan-kapan aja deh kak"
"Oke, kapan-kapan datang lagi ya"

Selesai, gue disuruh balik ke tempat keramas itu. Dan rambut gue dibasahin lagi, dishampoin lagi, dikasih foam lagi. Hadoh, bikin repot aja. Lalu rambut gue dirapiin lagi. Oleh Nadia, gue dikasih rambut emo-style. (maklum tuh anak rocker, dikit-dikit emo, dikit-dikit emo, emo kok sedikit-sedikit???) Gak cocok, dia malah bilang...
"Kenapa rambut lo keriting? Coba aja lurus"
"Keriting bukan pilihan gue tau!!!"

Bagus, setelah gue liat rambut gue yang sekarang dengan gaya emo, gue bukannya terliat kayak anak emo. Gue malah mirip Clak Ken gak jadi.
Dan sekarang, rambut gue malah mirip rambut Edgar...

Ngomong-ngomong soal Edgar, perlu kalian ketahui, adik gue dan adik Nadia itu kelakuannya 90% mirip Edgar. Terutama adik gue, yang masih suka keluar rumah tanpa celana, dan tanpa ragu memperlihatkan 'titit'nya ke orang banyak.

Untungnya tuh anak gak beneran bilang "kasih titit! kasih titit!".

Dan pada hari itu, 4 April 2010, mereka hilang di A Yani Mega Mall!!!

Gue sih seneng-seneng aja mereka hilang. Kalau diculik pun gak apa. Tapi sebaiknya jangan deh. Kasian penculiknya, bukannya dapat uang, mereka malah bokek gara-gara tuh anak cuma mau hal-hal tertentu. Makan aja minimal harus ayam goreng + nasi + cola. (paket makan di KFC ya?) Kalau gak, mereka gak mau makan.

Yang paling parah, para nyokap kalap.
"Auliiiiii, cariin adekmu sampai dapet! Kalau gak kita gak pulang!!!"
Wadoh, kayak gak ada kerjaan lain aja. Mending gue di rumah, ngerjain tugas gue.

Dan terpaksa gue dan Nadia berpencar mencari mereka berdua yang nyusahin itu.

10 menit
20 menit
30 menit

Gak ketemu.

Sampai gue ketemu Nadia lagi, mereka belum dapat juga.
Balik ke nyokap, gue dan Nadia berpencar lagi.
Kaki gue udah mau patah, dari tadi berdiri berlari mulu nyariin 2 tuyul itu.

1 jam telah berlalu sejak gue dan Nadia mulai berpencar, Nadia malah ngajak gue ke Naughty dan belanja tas plastik.
Buset, nih anak masih sempat-sempatnya mikirin belanja.

Selesai belanja, kami berpencar lagi. Para nyokap udah memutuskan buat pulang, dan balik ke Sepakat 1. Waktu gue masuk ke Gramedia, Nadia nelpon gue.

"Aulot, gue udah dapat 2 tuyul ini"
"Hah?"
"Tunggu di depan Gramedia"
"Oke"

2 titisan Edgar itu akhirnya ketemu setelah selama 1 jam gue bolak-balik nyariin keliling Mega Mall.
Setelah ketemu lagi, gue langsung tebasin lengan jaket coklat gue ke pantat adek gue.
Nadia pun nanya...

"Darimana kalian berdua?"
"Fun Station"
"Kenapa tadi gak ada?"
"Lagi main Hide And Seek"

Gubrak

PS : Jangan sekali-kali tinggalkan adek-adek kalian tanpa alat koneksi. Pokoknya jangan.

On the other hand, seminggu lagi gue mid. Mungkin udah saatnya bagi gue untuk hiatus beberapa waktu ini. Tulisan gue akan absen sementara berbarengan dengan update status gue di facebook dan twitter.
Doain gue sukses di mid ya guys!!!

Kalau mau add facebook Nadia, silakan kunjungi
http://www.facebook.com/profile.php?id=100000544654354

0 comments:

Post a Comment

Powered By Blogger